Kamis, 05 Januari 2012

Sebuah Catatan Kenangan

Bapak, sahabat, dan guru kami
Aku masih ingat saat awal-awal beliau datang. Sosok yang sepertinya serius, pikirku kala itu. Sempat pula ada rasa sungkan menyeruak. Meski kemudian kekakuan mulai mencair, saat kemudian aku dan beberapa kawan datang ke rumah beliau. Silaturahmi pembuka, mungkin istilah ini tepat untuk kunjungan kami pertama kali.
Waktu-waktu berikutnya aku menjadi terbiasa mengetuk pintu rumah beliau. Lebih karena panggilan tugas sebenarnya. Ya, baru kusadari aku belum pernah sekalipun benar-benar bersilaturahmi....Ah, maafkan aku Bapak...
Satu hal yang juga masih kuingat dengan jelas dalam endapan labirin otakku, "hobi" ngaretku sehingga terlambat datang dalam suatu situasi, dimana ada kunjungan terkait akreditasi sekolah. Aku tahu beliau marah ketika itu. Bukan